Aplikasi Sistem Akuisisi Data #14baru
Sistem Kontrol Proses Manufaktur di Industri
Sistem akuisisi data banyak diaplikasikan sebagai sistem kontrol proses manufaktur di industri yang semakin dirasakan manfaatnya. Dalam perkembangannya, sistem akuisisi data sebagai sistem kontrol proses manufaktur harus didisain dengan bentuk yang relatif lebih sesuai dengan kebutuhan industri.
Sistem akuisisi data digital banyak digunakan sebagai sistem kontrol proses manufaktur dalam mesin-mesin dan peralatan di industri dengan bentuk embedded system. Embedded system merupkan sistem akuisisi data yang dirancang untuk mengendalikan (mengontrol) proses manufaktur dengan fungsi spesifik dan diletakkan ke dalam sistem yang dikendalikan.
Sistem kontrol proses manufaktur di industri harus bersifat dinamis. Karena variabel proses yang akan dikontrol selalu berubah-ubah mengikuti keadaan real world di lingkungan yang akan dikontrol.
Untuk kondisi seperti itu dibutuhkan sistem kontrol yang adaptif, yaitu sistem yang mampu beradaptasi mengikuti perubahan variabel proses yang akan dikontrol. Sistem yang mampu beradaptasi bila aksi kontrolnya yang fleksibel dapat diatur dengan perangkat lunak, yaitu sistem kontrol digital.
Dalam proses manufaktur di industri yang serba otomatis memerlukan:
- progammable multi sensor (suhu, tekanan, laju aliran, level permukaan zat cair, kekentalan suatu zat, infra merah, kecepatan putar motor, torsi motor, dan lain-lain), dan
- programmable controller yang mampu mengambil keputusan dengan tepat dan akurat .
Selain itu, sistem kontrol digital mempunyai kelebihan dalam hal akurasi dan kecepatan proses. Maka tepat sekali, jika dikatakan sistem akuisisi data berbasis mikroprosesor dapat diaplikasikan sebagai sistem kontrol proses manufaktur di industri yang serba otomatis.
Sistem akuisisi data berbasis mikroprosesor/mikrokontroler lebih banyak diaplikasikan pada bidang manufaktur di industri sebagai sistem kontrol proses. Antara lain untuk menangani proses yang berurutan (sequenced control). Untuk ini cukup menggunakan sebuah single board data acqisition system, yang dirancang di atas PCB. Cara ini sangat menguntungkan, karena dimensi sistem kontrol proses menjadi relatif kecil, fleksibel, cukup efisien, dibandingkan dengan sistem kontrol analog. Bila sistem kontrol prosesnya akan dikembang lagi, tidak perlu mengubah perangkat kerasnya, cukup dengan memodifikasi perangkat lunak yang tersimpan dalam unit memori.
Disini, sistem akuisisi data dipelajari terutama penggunaannya dalam sistem kontrol proses manufaktur di industri. Rangkaian yang digunakan memungkinkan untuk mengumpulkan data analog dari satu atau lebih sumber, dan mengkonversinya menjadi sinyal digital yang ekivalen dan dikenal oleh sebuah komputer. Untuk bisa mengendalikan proses-proses manufaktur, sinyal output dari komputer harus dikonversi balik menjadi sinyal analog dengan D/A Converter dan yang dipasang pada semacam rangkaian kontrol.
Divais elektronik yang digunakan untuk tujuan kontrol dinamakan actuator, yang berarti to put into motion. Bagian dari sistem kontrol proses manufaktur di industri dengan menggunakan komputerisasi total mulai dari komputernya sampai divais atau proses yang dikontrol dinamakan sistem distribusi data, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Di real world semua besaran fisik selalu dalam bentuk analog, dan besaran inilah yang akan diukur, diamati, dan dikontrol. Pada proses kontrol manufaktur di industri besaran analog itu dapat berupa suhu, tekanan, tingkat kekentalan, atau laju aliran, dan lain-lain. Oleh karena itu besaran analog itu harus dikonversi menjadi besaran digital yang setara, dengan A/D Converter.
Sedangkan sebaliknya, besaran digital dapat dikonversi menjadi besaran analog, dengan D/A Converter. Output analog dari konversi ini diumpankan ke aktuator, yang selanjutnya dimanfaatkan untuk suatu keperluan yang spesifik.
Compterized Control System
Di industri, sistem akuisisi data dipakai sebagai sistem kontrol proses manufaktur. Sistem kontrol yang dirancang dan disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi yang terpadu (integrated information), yang menggunakan komputer sebagai sarana penunjang, dinamakan computerized control system. Sistem kontrol di industri pada dasarnya diciptakan untuk menunjang terwujudnya lingkungan informasi tertib, terpadu, efisien, dan akurat serta tepat waktu dalam penyajiannya.
Dengan menggunakan computerized control system yang demikian, diharapkan decision making circuit dapat mengambil keputusan-keputusan yang tepat, yaitu tepat pada waktunya.
Computerized control system yang digunakan di dalam industri memungkinkan untuk mengumpulkan data analog dari satu sumber atau lebih dan selanjutnya mengkonversi data itu menjadi sinyal digital yang ekivalen dan yang kenal oleh komputer.
Untuk dapat mengontrol proses-proses manufaktur di industri, output sinyal digital dari komputer harus dikonversi kembali menjadi sinyal analog dengan D/A Converter yang dipasang pada semacam rangkaian kontrol. Komponen elektronik yang dipakai untuk tujuan kontrol dinamakan actuator, yang berarti to put into motion.
Bagian dari sistem industri dengan komputerisasi total, mulai dari komputer sampai divais, atau proses, yang dikontrol, disebut sistem distribusi data, seperti yang terlihat pada gambar diagram blok berikut ini.
Terkait:
[ back ]
[ atas ]