Perkembangan Sistem Akuisisi Data #01






Jika kita perhatikan salah satu tanggung jawab seorang Ketua RW (Rukun Warga) adalah keamanan lingkungan, yaitu agar warganya merasa aman dan nyaman tinggal di lingkungan wilayahnya. Maka dalam pikiran kita akan terlintas bahwa Ketua RW itu merancang dan menyusun komponen-komponen yang ada di warganya sedemikian rupa untuk saling bekerja sama agar mencapai suatu tujuan, yaitu sasaran (objective) yang telah ditetapkan.

Kumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu itu yang dinamakan sistem. Khusus dalam contoh di atas dinamakan Sistem Keamanan Lingkungan, atau terkenal dengan sebutan SISKAMLING.

Semula pengertian sistem itu banyak digunakan di kalangan teknik otomotif dan teknik lainnya. Selanjutnya, pengertian sistem juga banyak berkembang dan dianut oleh bidang-bidang yang lain terutama manajemen dan bisnis.

Sistem Akuisisi Data adalah kumpulan komponen yang saling bekerja sama yang tujuannya melakukan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan data, dan melakukan distribusi data untuk menghasilkan informasi yang bermakna dan berguna untuk proses pengambilan keputusan (decision making process).

Sistem akuisisi data dapat dikembangkan menjadi suatu sistem pengukuran/pengambilan data jarak jauh yang disebut telemetri, dengan menggunakan gelombang radio atau sinar infra merah yang biasanya disebut wireless data tranfer system.

Sistem akuisisi data digunakan untuk mengukur dan mencatat sinyal yang pada dasarnya diperoleh dengan dua cara.
  • Sinyal yang berasal dari pengukuran langsung besaran-besaran listrik. Besaran listrik itu bisa berupa tegangan, frekuensi, atau tahanan, dan hal-hal yang sering dijumpai dalam pengujian komponen elektronik, penelitian lingkungan, dan analisis kualitas.
  • Sinyal yang asal dari transduser, misalnya strain-gage, termokopel, dan lain-lain.
Sistem akuisisi data dapat dikelompokkan dalam dua kelas utama, yaitu sistem akusisi data analog, dan sistem akuisisi data digital.

  • Sistem akuisisi data analog mengukur informasi dalam bentuk analog, yaitu fungsi yang kontinyu terhadap waktu.
  • Sistem akusisi data digital mengukur informasi dalam bentuk digital, besaran yang terdiri pulsa-pulsa diskrit yang tidak kontinyu terhadap waktu.


Sistem akuisisi data analog terdiri dari semua atau sebagian elemen berikut ini.
  1. Transduser, untuk mengubah parameter fisik menjadi sinyal listrik.
  2. Rangkaian pengkondisi sinyal (signal conditioner)), untuk memperkuat, memodifikasi, atau memilih bagian tertentu dari itu.
  3. Alat peraga visual, untuk memonitor sinyal input secara kontinyu. Alat ini berupa Cathode Ray Oscilloscope (CRO) satu saluran atau multi saluran, CRO penyimpan, alat pencatat pada panel, peraga numerik, dll.
  4. Instrumen pencatat grafik.
  5. Instrumen pita magnetik.


Sistem akuisisi data digital terdiri dari semua atau sebagian elemen yang terlihat pada gambar diagram berkut ini.

Add caption


Elemen-elemen sistem akuisisi data digital adalah:
  1. Transduser
  2. Rangkaian pengkondisi sinyal
  3. Multiplekser
  4. Signal Converter
  5. A/D Converter
  6. Perlengkapan pembantu
  7. Digital recorder


Sistem akuisisi data banyak digunakan dalam berbagai bidang industri dan ilmu pengetahuan, juga digunakan dalam SCADA (supervisory control and data acquisition), robotik, biomedikal, ruang angkasa, dan industri telemetri. Apakah sistem akuisisi data analog atau digital yang digunakan tergantung pada pengambilan data masukan apa yang diperlukan.
Secara umum, sistem akuisisi data analog digunakan bila memerlukan bandwidth yang lebar, atau bila memerlukan ketelitian lebih rendah yang dapat ditoleransi.
Sedangkan sistem akuisisi data digital digunakan bila proses fisik yang dimonitor berubah secara lambat (bandwidth sempit), dan bila memerlukan ketelitian tinggi serta biaya rendah untuk setiap kanal.

Sistem akuisisi data digital meliputi, menurut kerumitannya, sistem pengukuran dan pencatatan tegangan dc satu saluran sampai sistem saluran ganda otomatik yang rumit untuk mengukur sejumlah besar parameter masukan dibandingkan dengan preset sebelumnya dan melakukan komputasi serta pengambilan keputusan terhadap sinyal masukan.
Umumnya, sistem akuisisi data digital lebih rumit dari pada sistem akuisisi data analog, dan keduanya dinyatakan dengan instrumentasi yang terlibat dan volume serta kerumitan data masukan yang dapat ditanganinya.

Bentuk Sistem Akuisisi Data ada bermacam-macam, tergantung pada sifat datanya (banyaknya kanal, selang dinamiknya, kandungan frekuensinya) dan persyaratan aplikasinya. Persyaratan aplikasi itu termasuk resolusi dan akurasinya, juga lingkungan dimana sistem itu berada.

Sebuah perekam kanal tunggal dengan pembacaan langsung cukup untuk aplikasi yang sederhana, misalnya pada perekam grafik atau atau alat ukur. Untuk yang baik, diperlukan sistem dengan multi kanal yang rumit, dimana data di-sampling, diolah, dan dikirim ke pusat komputer. Dalam kuliah ini akan dipelajari sistem akuisisi data digital multikanal dan masalah-masalah yang terkait dengan sistem seperti itu.

Sebuah Sistem Akuisisi Data Digital secara aktual berupa interface antara lingkungan analog dengan lingkungan digital. Lingkungan analog meliputi transduser dan pengkondisi sinyal dengan segala perlengkapannya, sedangkan lingkungan digital meliputi Analog to Digital Converter.

Central Processing Unit ada yang menggunakan mikroprosesor, disebut sistem akuisisi data berbasis mikroprosesor, atau yang menggunakan mikrokontroler, yang merupakan pengembangan dari mikroprosesor yang dilengkapi dengan memori dan input-output dalam sebuah single chip yang dikemas lebih kecil dengan jumlah pin lebih sedikit, atau yang menggunakan programmable logic controller (PLC).

Ada juga sistem akuisisi data berbasis fuzzy logics.

Akuisisi Data merupakan sarana pengumpulan informasi. Biasanya, sistem akuisisi data yg digunakan di dalam industri merupakan sistem yang real time.

Sistem yang real time ini mempunyai ciri kemampuan untuk mengumpulkan data atau melakukan tugas kendali (kontrol) dalam selang waktu yang dapat diterima. Durasi selang waktu itu tergantung seberapa cepat sistem tersebut harus tanggap, yang merupakan fungsi dari persyatan kecepatan dan akurasi untuk aplikasi tertentu.

Perangkat keras yang digunakan untuk mengumpulkan data disebut sistem akuisissi data. Sistem akuisisi data berfungsi sebagai antarmuka (interface) antara dunia nyata (real world) parameter fisik, yang analog, dengan dunia komputer, yang digital. Pada gambar di bawah ini terlihat elemen-elemen yang biasanya terdapat dalam diagram blok sebuah sistem akuisisi data yang diaplikasikan dalam industri.

klik diagram blok untuk memperbesar






Congratulations, you have finished Lecture week #01.




[ back ]

[ atas ]